Tak Berpenghuni Sunyi & Cukup Tenang Begitulah Gambaran Kota Mati ini Sebelum Ditinggalkan Penduduknya

Beberapa kota di Indonesia yang dulunya ramai, termasuk salah satunya merupakan pusat perjudian, sekarang dikenal sebagai kota mati yang tak berpenghuni. Mari kita lihat sejarah lima kota ini:

1. Marina City, yang dulunya merupakan pusat kehidupan di Tanjung Riau Sekupang Batam, kini sunyi tanpa kehidupan. Tempat ini dahulu menjadi tujuan ekspatriat dari Malaysia dan Singapura, serta menjadi tempat perjudian yang ramai. Namun, pada masa pemerintahan Presiden SBY, praktik perjudian ditekan, menyebabkan Marina City ditinggalkan dan menjadi kota mati yang dipenuhi bangunan yang terbengkalai.

2. Dusun Babakan, di kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengalami perubahan drastis setelah bencana tanah longsor pada tahun 2018. Semua penduduk dipindahkan ke desa lain, meninggalkan Dusun Babakan kosong tanpa penghuni dan bangunan yang mulai hancur.

3. Dusun Tengkleng, yang terletak di Desa Sumbersari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, telah kosong sejak 1985 karena alasan mistis dan ketakutan akan makhluk halus. Penghuni terakhir meninggalkan dusun ini karena isu-isu seperti penampakan makhluk halus dan suara harimau, membuat suasana mencekam di sana.

Bacaan Lainnya

4. Desa Puntingan, di Desa Dlimas, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, pernah dihuni oleh tujuh keluarga sebelum akhirnya ditinggalkan. Akses jalan yang sulit dan kepercayaan akan makhluk gaib membuat penduduk meninggalkan desa ini, menjadikannya sepi dan dikenal sebagai desa mati.

5. Kampung Mati Vietnam, meskipun namanya mengingatkan pada Vietnam, sebenarnya terletak di Kramat Jati, Jakarta Timur. Awalnya digunakan sebagai tempat pengungsian orang Vietnam, kemudian berubah menjadi panti jompo. Namun, bencana banjir pada 2002 membuat kampung ini ditinggalkan dan menjadi kosong. Meskipun begitu, kampung ini memiliki aura angker, dengan cerita-cerita tentang penampakan makhluk gaib, membuat orang enggan memasukinya, bahkan para pengemudi ojek dan taksi online.

( Red )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *