
Bogor – Akibat Drainase tidak di pasang lebih awal akhirnya mengakibatkan banjir yang memasuki rumah dan kebun warga kampung sinarwangi RT 02 RW 05 Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya sangat menyesalkan saat di wawancarai oleh awak media pada 12/03/2023.” dengan adanya pendosteran di kampung sinarwangi kemarin sudah ada banjir sekali yang sekarang kedua, hari jumat ll kemarin kena lagi malah lebih parah dari yang pertama banyak juga rumah warga yang air nya masuk kedalam rumah, di belakang rumah saya, satu lahan saya abis Yang di belakang ini untuk tanaman timun.” Geramnya
Dulu kan ada tampungan air itu bekas sawah sebelum mengalir ke sini di situ ada tampungan fasilitas buat air seperti Bendungan di sawah itu.
Sekarang terjadi oleh proyek pemerataan pendosteran yang kemarin di kerjakan, memang juga faktor alam tapi sebelum adanya ini belum pernah ada banjir seperti ini yang keduanya Emang dampaknya dari pendosteran karena kan sawah itu di urug atau di ratakan.
Akhirnya air kan tidak bisa menampung di situ langsung airnya ke pemukiman warga, untuk korban jiwa tidak ada untuk ketinggian kurang lebih 80 cm sampai hidroponik saya rata. Tambahnya
harapan saya yang punya lahan ini kalau dari masyarakat harusnya dibenerin dulu drainase nya itu harus benar-benar di sterilkanlah dulu supaya tidak mengakibatkan banjir bandang.
Saya sih yang penting intinya itu drainase nya dulu ya dibenerin Keduanya ya lihat kerugiannya meminta kebijaksanaa nya lah,”paparnya
Ditempat yang sama sekretaris Karang Taruna Kampung Sinarwangi dengan terjadinya musibah banjir bandang ini, yang diakibatkan dari lahan tersebut.
Tanggapan saya yang pertama saya menginginkan pertanggung jawaban yang pertama dari pihak yang terkait itu Pak.
Dampak yang telah ditimbulkan begitu besar banyak kepada masyarakat yang dirugikan yang pertama itu, yang kedua saya dan masyarakat meminta untuk penyetopan proyek sementara sebagaimana mestinya seharusnya mereka melakukan dulu kajian AMDAL serta UKL, UPL dan juga mereka harus memiliki izin warga setempat untuk pembangunan karena sejatinya pembangunan itu belum ada sosialisasi juga ke masyarakat belum dibuka sama sekali dan wajib mereka harus punya.
Terkait ingin dijadikan apa tempat ini masih banyak yang bilang bahwa ada yang bilang ini mau di jadikan perkebunan ada juga yang bilang dijadikan Cafe nah itu yang membuat kita pun bingung,”tuturnya
Saya berharap akan lebih giat lagi untuk Bagaimana caranya mengantisipasi hal ini suapaya tidak terjadi banjir seperti ini.
Takut nya ada korban karena selama saya tinggal di sini saya juga belum merasakan banjir yang pertama itu Walaupun ada beberapa masyarakat yang bilang pernah di sini banjir kami tidak menyalahkan alam dan tidak bisa menyalakan hujan hal ini di akibatkan dari pendosteran itu yang berjarak hanya 50 meter dari permukiman masyarakat.
Harapan saya untuk kedepannya
Berusaha untuk melakukan penyetopan proyek dan bertanggung jawab atas kerugian – kerugian yang terdampak banjir kepada masyarakat,”Pungkasnya
Reporter : TIM