Warga Keluhkan Kegiatan Program Samisade Desa Pasir Eurih Yang Diduga Terkesan Lamban
Kab.Bogor – Progam samisade Pemdes Pasir Eurih yang direalisasikan untuk pembangunan betonisasi jalan dengan Panjang 950 M, Lebar 3 M ,dan tinggi 0,15 M. yang berlokasi di kampung Sindang barang – Dukuh Menteng, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor – Jawa Barat dikeluhkan warga.
Pasalnya pengerjaan betonisasi jalan tersebut diduga terkesan lambat dan tak kunjung dikerjakan, sehingga membuat aktivitas masyarakat sekitar terhambat dan akses jalan menuju rumah warga terhalangi papan penutup beton.
Seperti yang dikatakan salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, (17/11) “ia sangat mengeluhkan pengerjaan betonisasi yang tak kunjung di kerjakan, warga tersebut juga berharap kepastian dari pelaksanaan pengerjaan tersebut agar aktifitasnya tidak terhambat.

“ini kalau mau di kerjain ya kerjain, kalau tidak ya tidak , katanya kan ini waktu tiga hari kemaren bilang nya mau di kerjakan secepatnya ,tapi sampai saat ini pengerjaannya belum, baru segini ,katanya pengerjaan nya malam, tapi malamnya malam kapan? bahkan sampai sekarang tidak ada yang kerja di lokasi ” ucapnya
Masih warga, ia juga berharap agar pihak terkait dalam hal ini memberi kepastian kepada warga soal waktu pengerjaan betonisasi jalan tersebut.
“Pekerjaan memang sudah di mulai, namun saya harap lebih dipastikan lagi, pengecorannya hari apa ,atau malam apa,?,”ucapnya
Ditempat berbeda salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya mengatakan sengaja mencopot papan pembatas betonisasi karena akses jalan masuk rumahnya terhalangi papan tersebut.
“Akses masuk ke rumah warga terhalang papan batas betonisasi sehingga di cabut, dan banyak batu berserakan di jalan dukuh menteng Desa Pasir Eurih Rw 08,”Ucapnya.
Awak media telah sambangi kantor desa dan lokasi, Bahkan menyambangi kediaman Roup Obay selaku Kepala Desa, guna untuk melakukan konrirmasi namun sayang sampai saat ini belum dapat di temui.
Saat awak media konfirmasi pada salah satu staf desa mengatakan bahwa kepala Desa tidak memiliki handphone, hal senada juga pernah dikatakan oleh sekertaris desa kalau minta tanda tangan pun mesti kerumahnya,” ucap salah satu staf tersebut.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada klarafikasi dari kepala desa maupun pihak yang bersangkutan.
Reporter : Agus/Marno