APAKAH MAHASISWA MASIH MENJADI HARAPAN MASYARAKAT?
Oleh : Danu Abian Latif
Manajer Sekolah Kita Menulis Cabang Langsa
Email: Danuabian12@gmail.com
Mendengar kata mahasiswa mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, secara umum mahasiswa adalah sebutan yang ditujukan bagi seseorang yang tengah menempuh atau tengah menjalani pendidikannya di sebuah perguruan tinggi, akademi, maupun universitas. Namun definisi mahasiswa memiliki pengertian yang lebih dari sekadar seseorang yang belajar di perguruan tinggi. Secara etimologis, mahasiswa berasal dari maha yang artinya ialah paling serta kata siswa yang memiliki makna pelajar. Sehingga, mahasiswa dapat diartikan sebagai seseorang yang paling terpelajar. Adapun dari referensi yang saya dapatkan Menurut guardian of value, mahasiswa merupakan seorang pelajar yang memiliki tingkat tinggi serta peran sebagai seorang penjaga bagi nilai yang ada di masyarakat dan kebenarannya adalah mutlak, yaitu untuk menjunjung tinggi kejujuran, gotong royong, keadilan, empati, integritas serta sifat-sifat lain yang dibutuhkan dalam masyarakat.
Mahasiswa juga wajib menjalankan Tri Dharma tiga kewajiban yang ada dalam perguruan tinggi. Tiga kewajiban yang dimaksud adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, maka dari itu mahasiswa tidak dapat di pisahkan dengan masyarakat karena memiliki tanggung jawab dalam hal pengapdian masyarakat di antaranya ialah agent of change, iron stock, penjaga nilai, kekuatan moral, dan sebagai pengontrol dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Tapi pertanyaanya apakah mahasiswa sekarang hadir dalam kehidupan masyarakat dan peka dalam hal-hal yang dihadapi masyarakat? Banyak pandangan buruk masyarakat sekarang tentang mahasiswa yang jauh dari kata perjuangan yang memperjuangkan hak-hak rakyat. Ini sebuah degradasi yang terjadi dalam ranah mahasiswa jelas hal ini membuktikan bahwasanya mahasiswa mulai apatis dan tidak ambil adil dalam setiap sendi dalam kehidupan masyarakat. Mungkin hal ini terjadi dikarenakan mahasiswa sekarang tidak faham akan peran dan fungsinya.
Sebagai mahasiswa kita juga harus faham apa fungsi dan peran kita dalam kehidupan masyarakat adapun peran mahasiswa Direct of Change, maksudnya ialah mahasiswa mampu melakukan bentuk-bentuk perubahan secara langsung, karena adanya Sumber Daya Manusia yang banyak dan cukup. Agent of Change, ialah mahasiswa diharapkan mampu menjadi sosok dari agen perubahan dan menjadi Sumber Daya Manusia yang mampu membawa perubahan. Iron Stock, maksudnya ialah bahwa seorang mahasiswa adalah Sumber Daya Manusia yang tidak akan pernah habis. Moral of Force, diartikan bahwa mahasiswa adalah kumpulan dari banyak orang yang diharapkan memiliki moral yang baik, karena memiliki pendidikan, pengetahuan maupun ilmu yang tinggi. Social Control, merupakan peran dan label yang disematkan pada mahasiswa karena diharapkan akan menjadi pengontrol dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Peran moral mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap moral dari diri masing-masing sebagai seorang individu yang memiliki ilmu dan wawasan, agar mampu menjalankan kehidupan dengan bertanggung jawab serta sesuai dengan moral yang ada dan hidup di dalam masyarakat. Peran peranan sosial selain bertanggung jawab atas dirinya sendiri, mahasiswa memiliki peran sosial, artinya bahwa kehadiran mahasiswa serta segala sesuatu yang diperbuat dapat membawa manfaat bagi lingkungan di sekitarnya, masyarakat sekitar dan tidak hanya membawa manfaat untuk dirinya sendiri saja.Peran peranan intelektual artinya mahasiswa adalah seseorang yang disebut sebagai insan yang intelek dan harus mampu mewujudkan status yang tersemat dalam diri mahasiswa di kehidupan nyata yaitu dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat mampu menyadari fungsi yang sebenarnya dan dasar ketika menjadi seorang mahasiswa, yaitu mendalami ilmu pengetahuan serta memberikan pengetahuan yang ia miliki untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan intelektualitas atau kecerdasan yang ia peroleh selama mengenyam pendidikan di universitas.
Apabila mahasiswa faham akan peran dan fungsinya masyarakat akan merasakan dampak dari kehadiran mahasiswa, sebagai harapan masyarakat mahasiswa harus mampu membawa perubahan dalam hal ini tidak bisa hanya diusahakan oleh sebagian orang saja, tetapi harus dilakukan secara bersama sama. pergerakan yang diakukan dalam memperjuangkan hak masyarakat tidak boleh dibarengi denga kekerasan atau tindak kriminal semacamnya, tetapi harus didasari oleh sopan santun dan juga etika untuk menandakan bahwa mahasiswa benar benar berintelektual dan juga memiliki akhlak dan perilaku yang baik.
Adapun perjuangan mahasiswa dalam menggebrak sendi kehidupan masyarakat seharusnya tidak boleh diatar belakangi oleh harapan eksistensi/popularitas semata. Alih alih merelakan waktu dan tenaga untuk perubahan, mahasiswa malah meraih popularitas supaya dikenal orang, dan biasanya lebih mementingkan diri sendiri.
Dari Era Soekarno, Mahasiswa merupakan masterpiece di sosial masyarakat. Hingga kini pun begitu, masyarakat seperti menyerahkan amanah perubahan. Mereka berharap Indonesia bisa lebih maju denan tangan tangan mahasiswa. Beragam harapan masyarakat menjadi suplemen energi bagi mahasiswa untuk memikul tanggung jawab sekuat tenaga. Mahasiswa seharusnya menggebrak beragam sendi kehidupan. Mulai dari hal yang berbau akademik hingga non akademik.
Kembali kepada mahasiswa masing-masing, apakah rela menggebrak ‘with or with non-profit‘. Alibi memenuhi kebutuhan, tak sedikit pula mahasiswa memikirkan keuntungan dari sebuah pengorbanan. Tidak ada yang menyalahkan. Namun, bila selalu memikirkan profit, target yang akan diraih niscaya bersifat penuh pertimbangan nan materialistis.
Ada sebuah ungkapan yang barangkali bisa dijadikan sebuah pengingat
“Beri ku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncang dunia”
Betapa pentingnya pemuda terkhusus mahasiswa, seorang intelektual muda yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa dan harapan bagi masyarakat. Perubahan menanti, perannya dinanti.