Banten — Ombak Pantai Goa Langir kembali tenang, namun masih menyimpan satu kisah pilu yang belum terjawab.
Rama Pradita (25), wisatawan asal Gunung Putri, Bogor, yang dilaporkan hilang terseret ombak pada Kamis (3/4/2025), belum juga ditemukan hingga sepekan pencarian berlangsung. Kini, setelah tujuh hari penuh harapan dan upaya tanpa henti, Tim SAR resmi menghentikan operasi pencarian.
Suasana haru menyelimuti keputusan itu. Kepala Subseksi Siaga Operasi, Rizki Dwianto, mengungkapkan bahwa segala daya telah dikerahkan. Tiga regu pencari dikerahkan menyisir laut dan daratan, mengarungi radius 8 kilometer ke arah barat dan timur, mencoba menembus batas kemungkinan untuk menemukan jejak sang korban.
“Tim melakukan pencarian laut menggunakan perahu nelayan dengan radius pencarian 8 km dari lokasi kejadian, serta penyisiran darat hingga 8 km ke arah barat dan 7 km ke arah timur,” ungkap Rizki dalam pernyataan resminya, Kamis (10/04/2025).
Namun alam tak memberikan petunjuk. Hari berganti malam, dan malam kembali berganti hari. Laut seakan bungkam, tak bersedia membocorkan misteri keberadaan Rama.
“Berdasarkan hasil pelaksanaan operasi SAR hingga hari ketujuh dan masih belum ditemukan tanda-tanda korban, maka operasi SAR dihentikan,” tegas Rizki, dengan suara berat.
Dengan berat hati, seluruh unsur pencarian pun ditarik. Tim SAR Banten menutup operasi ini dengan satu pesan penuh empati: duka cita mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan.
“Semua tim SAR Banten mengucapkan bela sungkawa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Rizki, menutup laporan yang menyisakan keheningan.
Pantai Goa Langir kembali sunyi. Tapi di balik debur ombaknya, tersimpan kisah kehilangan yang tak akan mudah dilupakan.
( Januari )
