Jejak Lapangan Terbang Kali Jaya di Bekasi: Saksi Bisu Perang dan Perjuangan Kemerdekaan

Gambar Gravatar

Bekasi kota yang kini dikenal sebagai pusat industri dan pemukiman padat, ternyata menyimpan jejak sejarah penerbangan yang terlupakan. Salah satu peninggalan bersejarah yang jarang diketahui adalah Lapangan Terbang Kali Jaya, yang pernah berperan penting dalam Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Awal Mula Pembangunan

Lapangan Terbang Kali Jaya terletak di wilayah Babelan, Bekasi Utara. Lapangan ini dibangun oleh Jepang pada masa pendudukan mereka di Indonesia (1942-1945). Jepang membangun banyak lapangan udara di berbagai wilayah Indonesia sebagai bagian dari strategi pertahanan dan ekspansi militer mereka di Asia Tenggara.

Bacaan Lainnya

Bekasi, yang pada saat itu masih berupa daerah dengan lahan luas dan strategis, menjadi lokasi yang dipilih untuk membangun lapangan terbang militer. Tujuannya adalah mendukung operasi udara Jepang dalam menghadapi Sekutu, terutama setelah serangan mereka ke Hindia Belanda.

Peran dalam Perang Dunia II

Lapangan Terbang Kali Jaya digunakan sebagai tempat persinggahan dan perbaikan pesawat tempur Jepang. Dari sinilah pesawat-pesawat Jepang kerap melakukan patroli dan serangan ke wilayah lain di Jawa. Namun, menjelang kekalahan Jepang pada tahun 1945, lapangan ini mulai terbengkalai.

Ketika Jepang menyerah pada Sekutu di bulan Agustus 1945, banyak aset militer mereka, termasuk lapangan udara ini, dibiarkan tanpa pengelolaan. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Lapangan Terbang dalam Revolusi Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Lapangan Terbang Kali Jaya sempat digunakan oleh pejuang republik untuk mendukung perjuangan melawan Belanda, yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Lapangan ini menjadi tempat transit dan logistik bagi para pejuang, terutama dalam pergerakan pasukan serta pengiriman peralatan tempur. Namun, karena keterbatasan fasilitas dan serangan dari Belanda, peran lapangan terbang ini tidak berlangsung lama.

Ketika agresi militer Belanda II (1948-1949) terjadi, pasukan Belanda kembali menduduki Bekasi dan mengambil alih lapangan terbang ini. Mereka menggunakannya untuk mendukung operasi militer di sekitar Jakarta dan Jawa Barat.

Kehancuran dan Hilangnya Jejak

Setelah Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1949, Lapangan Terbang Kali Jaya tidak lagi digunakan secara aktif. Seiring berjalannya waktu, lahan yang dulunya merupakan landasan pacu dan hanggar pesawat mulai berubah fungsi.

Pada era 1970-an hingga 1980-an, pesatnya pertumbuhan penduduk dan industri di Bekasi menyebabkan kawasan ini semakin padat. Bekas lapangan terbang yang tidak terawat perlahan berubah menjadi pemukiman dan kawasan industri. Saat ini, jejak fisik Lapangan Terbang Kali Jaya hampir tidak bisa ditemukan lagi, kecuali dari cerita warga setempat dan catatan sejarah yang tersisa.

Warisan yang Terlupakan

Sayangnya, keberadaan Lapangan Terbang Kali Jaya tidak banyak didokumentasikan dalam sejarah resmi. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Bekasi pernah memiliki lapangan terbang strategis yang berperan dalam sejarah militer Indonesia.

Meski fisiknya telah hilang, keberadaan lapangan terbang ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah Bekasi. Diharapkan, dengan semakin banyaknya minat terhadap sejarah lokal, pemerintah dan masyarakat dapat lebih menghargai dan mendokumentasikan jejak-jejak bersejarah yang ada.

Bekasi bukan hanya kota industri, tetapi juga kota yang menyimpan banyak cerita perjuangan bangsa. Jejak Lapangan Terbang Kali Jaya adalah salah satu bukti bahwa Bekasi pernah menjadi bagian penting dari sejarah penerbangan dan kemerdekaan Indonesia.

Pos terkait

Seedbacklink affiliate

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *