Anggota Komisi VII DPR-RI, Pastikan Bencana di Sukabumi Tidak Berpengaruh Signifikan pada Sektor Pariwisata

Gambar Gravatar

Kab. Sukabumi – Anggota DPR RI dari Komisi VII Fraksi Demokrat Daerah Pemilihan Jawa Barat Kota dan Kabupaten Sukabumi, H. Iman Adinugraha, SE, Ak, memastikan bahwa dampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi tidak signifikan memengaruhi sektor pariwisata. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan TVRI Jawa Barat.

Ia menjelaskan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda Sukabumi terjadi di beberapa titik, mencakup 39 dari 47 kecamatan di wilayah tersebut. “Alhamdulillah, dampaknya terhadap sektor pariwisata tidak besar.

Bacaan Lainnya

Penanganan langsung dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, serta didukung masyarakat yang turun membantu. Jalur wisata menuju Geopark kini sudah kembali normal,” ungkapnya.

Iman menegaskan bahwa kondisi saat ini telah stabil dan aman untuk aktivitas wisata. Ia menambahkan bahwa banjir yang terjadi dua minggu lalu hanya berpusat di beberapa area pedalaman, seperti banjir bandang di Pajampangan akibat hutan gundul, dan banjir di Palabuhanratu yang disebabkan pendangkalan Sungai Cipalabuan, yang kini telah ditangani kementerian terkait.

Ia juga mengapresiasi kunjungan para pejabat pusat, seperti Wakil Menteri PUPR, Menteri Desa dan PDTT, serta Menteri Lingkungan Hidup, yang telah melihat langsung kondisi di lapangan.

Menurutnya, penyebab utama banjir dan longsor adalah alih fungsi hutan lindung menjadi hutan produksi, yang memungkinkan aktivitas penambangan liar tanpa reklamasi.

“Penghijauan harus segera dilakukan, terutama di kawasan Gunung Hanjuang dan hutan lindung Pasir Piring. Normalisasi sungai juga perlu segera dilaksanakan, dan aktivitas tambang liar harus ditertibkan,” tegasnya.

Untuk sektor wisata bahari, Iman mengimbau para pelaku usaha di pesisir pantai agar tidak membangun terlalu dekat dengan bibir pantai, mengingat ancaman abrasi yang terjadi, seperti di Cipatuguran yang merusak 11 rumah akibat gelombang pasang.

Ia juga meminta pemerintah daerah meningkatkan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan mengingatkan pengunjung agar tidak berenang di laut selama musim gelombang tinggi pada Desember hingga Januari.

“Kami pastikan destinasi wisata di Sukabumi aman untuk dikunjungi. Namun, pelaku usaha di sektor pariwisata diharapkan tidak memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga yang berlebihan, sehingga membuat pengunjung enggan kembali,” pungkasnya.

( Januari )

Pos terkait

Seedbacklink affiliate

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *