China bersikeras mempertahankan statusnya sebagai negara berkembang dan menolak keinginan Amerika Serikat yang hendak melabelinya sebagai negara maju.
“Status China sebagai negara berkembang memiliki dasar yang kokoh yang diakui oleh WTO dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. Status ini tidak boleh lepas dari China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Jumat.
Menurut dia, status China sebagai negara berkembang juga didukung oleh fakta-fakta konkret seperti Produk Domestik Bruto tahun 2022 sebesar 12.741 dolar AS atau seperlima dari negara ekonomi maju dan seperenam dari AS.
Di sisi lain, sepanjang 2013-2021, China telah menyumbang 38,6 persen pertumbuhan ekonomi dunia atau lebih besar dibandingkan kontribusi negara-negara maju yang tergabung dalam G7.
“AS tidak dapat memutuskan apakah China berstatus sebagai negara berkembang atau bukan,” kata Wang menanggapi Kongres AS yang menentang status negara berkembang China di WTO.
(Robby Supriatna)