Lebaran Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, memiliki asal mula yang berakar dari tradisi agama Islam dan cerita nabi. Berikut adalah ringkasan tentang asal mula Idul Adha:
1. **Sejarah dan Latar Belakang**:
– Idul Adha merayakan peristiwa ketika Nabi Ibrahim As (Abraham) bersedia untuk mengorbankan putranya,Nabi Ismail As, sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT. Peristiwa ini tercatat dalam Al-Qur’an, kitab suci umat Islam.
– Sebelum Nabi Ibrahim dapat mengorbankan putranya, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba. Tindakan ini menjadi simbol dari kepatuhan total kepada kehendak Allah.
2. **Pelaksanaan Ibadah**:
– Idul Adha dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah.
– Selama Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia melakukan salat Idul Adha di pagi hari.
– Salah satu utama Idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban, biasanya kambing, domba, sapi, atau unta lalu daging hewan kurban dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang kurang mampu.
3. **Makna dan Filosofi**:
– Idul Adha melambangkan pengorbanan, kepatuhan, dan ketaatan kepada Allah.
– Ini juga merupakan saat untuk berbagi berkah dengan sesama, terutama dengan mereka yang membutuhkan, melalui distribusi daging kurban.
4. **Ritual Haji**:
– Idul Adha juga berkaitan erat dengan ibadah haji, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Hari Raya Kurban menandai puncak dari pelaksanaan haji, di mana para jamaah haji di Makkah melakukan ritual utama termasuk wukuf di Arafah.
Dengan demikian, Lebaran Idul Adha tidak hanya merayakan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim tetapi juga menekankan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, dan berbagi dengan sesama umat manusia.