Terjadinya insiden yang melibatkan seorang oknum manajemen dari hotel ternama di kawasan Sudirman, Jakarta terhadap keluarga almarhum mantan chef hotel tersebut menimbulkan dampak hukum.
Peristiwa ini terjadi pada istri almarhum RM pada Rabu (22/5) lalu.
Istri almarhum diketahui adalah anggota asosiasi advokat dan bendahara pusat salah satu organisasi putra dan putri TNI, serta anak dari seorang mantan politisi senior yang disegani di Kota Bogor.
Kepada media dan sejumlah wartawan, dia menyatakan akan menempuh jalur hukum atas insiden yang dialaminya dalam waktu dekat.
“Saya merasa ada tindakan yang sangat tidak menyenangkan dari oknum perusahaan terhadap saya sebagai istri almarhum. Saat itu ada orang yang sengaja menghalangi wewenang dan hak saya untuk mengurus dan mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir dengan baik. Itu merupakan kewenangan mutlak yang sudah disepakati oleh keluarga almarhum,” kata YY kepada media.
YY mencurigai adanya kejanggalan atas meninggalnya suami yang terjadi tanpa pemberitahuan darurat kepada keluarga inti almarhum, yaitu istri dan anak-anaknya. Diduga almarhum bekerja melebihi kapasitas jam kerja dan mengalami serangan jantung mendadak.
“Saat RM dilarikan dan dirawat di rumah sakit, pihak keluarga tidak diberitahu oleh perusahaan, yang menimbulkan keanehan dan kecurigaan. Karena keluarga masih berduka, kami akan mengusut hal ini melalui jalur hukum. Saya sudah berkoordinasi dengan beberapa rekan advokat, dan nanti akan ditentukan siapa yang akan mendampingi saya dan keluarga untuk mengungkap kasus ini,” ujar YY kepada media.
YY menjelaskan bahwa ada kejanggalan ketika seorang oknum berteriak agar ambulans segera bergerak saat istri almarhum sedang menunggu. Oknum tersebut berteriak di tempat umum yang ramai, mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas masalah hukum, yang disaksikan oleh ratusan orang.
Menurut YY, hal ini memperlihatkan manajemen hotel yang buruk dalam menangani kematian karyawan tanpa moral dan empati. Keluarga merasa tidak diberi kesempatan untuk membawa almarhum ke rumah duka di Bogor terlebih dahulu sebelum dimakamkan, yang seharusnya dilakukan sesuai norma umum.
“Umumnya, sebelum dimakamkan, jenazah dibawa ke rumahnya untuk memberikan kesempatan bagi keluarga besar, teman, dan kerabat untuk mendoakan almarhum. Namun, mereka langsung mengarahkan ambulans ke makam tanpa konfirmasi kepada istri terlebih dahulu, yang sudah berkoordinasi dengan keluarga besar tentang pemakaman yang tepat,” papar YY.
( Red )