Lebak,Liputanjurnalis.com-Pemilu tinggal satu hari lagi,tepat pada Rabu (14/2/2024) kurang lebih 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia akan berbondong-bondong Ke TPS untuk menentukan hak pilihnya baik Presdiden maupun pemilihan Anggota Legislatif.
Salah satu Ulama kharismatik Kabupaten Lebak,KH Hasan Basri meminta seluruh anak bangsa dapat menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meski beda pilihan calon presiden serta wakil presiden pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 besok.
“Kita jangan sampai perbedaan pilihan pada pemilu 2024 menjadikan perpecahan,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hasanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin.
Menurut beliau Perbedaan pilihan dalam pemilu itu merupakan bagian demokrasi dan hal biasa,bukan justru menjadi permusuhan serta perpecahan.Semua calon presiden dan wakil presiden itu bertujuan baik untuk membangun kemajuan bangsa.
Tutur KH.Hasan Basri perbedaan dalam pemilu tentu jangan diartikan perpecahan dan permusuhan, namun perbedaan itu dianggap mewarnai demokrasi yang dibenarkan oleh negara dan agama.
Menurutnya Islam sangat melarang permusuhan dan perpecahan, sehingga seluruh anak bangsa baik di Banten dan di Tanah Air tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
“Kami mengajak semua anak bangsa agar hidup rukun, harmonis dan damai dalam konstelasi politik lima tahunan,” katanya menjelaskan.
Kata KH Hasan Basri, masyarakat sebagai anak bangsa tentu boleh mencintai salah satu pilihan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024. Namun, mereka tidak boleh saling menjelek-jelekan pada pilihan pasangan calon lainnya.
KH Hasan Basri berharap setelah pemilu selesai dan siapapun pemimpin bangsa yang terpilih dapat menjalankan roda pemerintahan dengan amanah, adil dan jujur.Selain itu juga masyarakatnya sejahtera,aman, damai, tentram, seperti kehidupan pada semula.
“Kami meyakini jika anak bangsa itu lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan NKRI maka tidak akan terjadi perpecahan dan permusuhan,” kata KH Hasan Basri
Sementara itu, Wakil Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengajak warga di daerah itu tidak menjadi golongan putih (golput) pada Pemilu 2024.
Kata Ahmda Hudori Pelaksanaan Pemilu merupakan kewajiban untuk menentukan legimitasi pemimpin yang kuat secara hukum melalui pesta demokrasi lima tahunan itu.
Pihak MUI berharap melahirkan pemimpin yang berkualitas sumber daya manusia (SDM), rekam jejak yang baik dan tidak melakukan korupsi juga memiliki integritas untuk membangun kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
“Kami minta masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024 sesuai hati nurani masing-masing,” katanya menjelaskan.