Pandeglang,Liputanjurnalis.com – Bawaslu Pandeglang bakal memanggil kepala desa yang diduga mengancam menghapus bantuan warga jika berbeda pilihan caleg. Pemanggilan akan dilakukan besok.
“Besok terlapor kepala desa,” kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Pandeglang, Didin Tahajudin, saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/11/2023).
Didin mengatakan pemanggilan tersebut dilakukan buntut dari VN yang beredar dengan ancaman bakal menghapus bantuan jika warga berbeda pilihan caleg oleh terduga kepala desa. Didin mengatakan pemanggilan akan dilakukan oleh Panwaslu Kecamatan Angsana.
“Klarifikasi pemanggilan mulai dari disumpah, sesuai ketentuan untuk melakukan pemanggilan, kemudian ditanya dengan pertanyaan yang sudah dibuat oleh teman-teman panwaslu kecamatan kaitan dengan klarifikasi seputar dugaan pelanggaran,” katanya.
Didin mengatakan Panwaslu Kecamatan Angsana sudah memeriksa lima orang saksi. Dia mengatakan saksi yang diperiksa di antaranya ialah pengurus RT/RW.
“Lima orang, dari satu orang perangkat desa, empat orang RT/RW,” katanya.
Sebelumnya, voice note (VN) yang disebut merupakan suara salah satu kepala desa melalui WhatsApp berisi ancaman penghapusan bantuan bagi warga yang berbeda pilihan caleg beredar di Pandeglang, Banten.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kami umumkan ke RT/RW apabila ada masyarakat memasukkan partai lain daripada Partai Demokrat. Kami mohon kalau masyarakat memasukkan partai yang menyamai daripada Rizki sama Iing kami harap catat namanya,” kata seorang pria dalam VN tersebut, Senin (20/11).
Suara dalam VN itu meminta agar bantuan terhadap warga yang tidak memilih caleg tersebut dihapus. Suara itu juga meminta agar identitas warga yang mengajak warga lain memilih caleg selain nama yang disebutnya dicatat.
“Saya langsung mau dihapus bantuan-bantuannya. Kami mohon kepada RT/RW harap tegas jangan sampai lolos, jangan sampai ada yang masuk,” katanya.
“Yang memasukkan partai menyamakan pusat selain daripada Iing sama Rizki atau Risya, selain dari itu, kami mohon catat namanya, orangnya, untuk warga yah, yang membawa masuk ke desa kita, kami mohon catat namanya. RT/RW harus tegas, saya tunggu informasinya. Sekian,” sambung ucapan dalam VN itu.