Cigombong, Bogor | Yayasan Ibnu Rusy melakukan kerja sama dengan Komunitas Tagar Motekar Bersama – sama menggelar sosialisasi Kelompok Belajar (Pokjar) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam rangka membantu masyarakat khususnya siswa – siswi usia 20 tahun ke bawah yang putus sekolah di MDTA AT – Tibyyan, Desa Tugujaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Minggu (20/08/2023).
Sosialisasi dilaksanakan lingkungan RT/RW se – Desa Tugujaya, dihadiri Bhabinkamtibmas, Katar Desa Tugujaya, Katar Kecamatan Cigombong, Tokoh Masyarakat setempat, RT dan RW se Desa Tugujaya. Dan yang menjadi prioritas, di peruntukan usia 20 tahun ke bawah, dalam upaya mewujudkan cita-cita yang di perjuangkan, terkait hak mendapat pendidikan dengan cuma-cuma atau gratis, dan sebelumnya sudah terlaksana di Desa Ciburayut untuk wilayah Kecamatan Cigombong, yang notabene tergolong cukup sukses.
Selepas acara sosialisasi , Ketua Pokjar PKBM Ibnu Rusy Desa Tugujaya, Sudarjat mengatakan, bahwa tujuan kegiatan sekolah paket gratis untuk mencerdaskan anak – anak desa Tugujaya, khususnya yang putus sekolah.

“Kedepannya, hasil dari program pendidikan gratis ini adalah warga Tugujaya bisa memiliki ijasah untuk kedepannya bekal masa depan mereka, serta membantu pemdes Tugujaya dalam meningkatkan index pendidikan di Desa Tugujaya meningkat,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Tagar Motekar, Belgi Al Huda biasa disapa Belgi menjelaskan, tujuan kegiatan pembelajaran PKBM adalah meningkatkan sumber daya manusia warga Desa Tugujaya agar mampu bersaing di era modernisasi. Serta, siap menghadapi perubahan desa ke arah yang lebih maju.
“Harapan saya, dari program pendidikan gratis ini, agar masyarakat bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak, dan kedepannya ketika mereka memiliki ijazah untuk bekal mencari pekerjaan atau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Belgi
Lanjut Belgi menuturkan, dirinya sangat berharap tidak ada lagi masyarakat Desa Tugujaya yang putus sekolah karena ketiadaan biaya, sehingga harapannya target index pendidikan di desa Pasir Jaya bisa tercapai di atas rata – rata.
Sementara itu, Ketua Yayasan Ibnu Rusy, TB. Akhmad Khoerul Bina menuturkan, dirinya menilai angka anak muda yang putus sekolah di wilayah Desa Tugujaya masih tinggi, tentunya harus diberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa melanjutkan sekolah.
“Kami sampaikan terima kasih, setinggi – tingginya atas apresiasi kepada komunitas Tagar Motekar dukungan dan sambutannya terhadap program kami, semoga dengan bentuk konsep pendidikan gratis, bisa dapat meningkatkan kompetensi, minat warga dalam mengejar pendidikan tinggi, serta mengangkat harkat anak bangsa yang putus sekolah,” tutupnya.