Bengkel di Sentul Bogor Tutup Usai Viral Getok Harga ke Wisatawan

Bogor, LipitanJurnalis.com

Bengkel motor yang viral setelah getok harga ke konsumen di Jalan Raya Sentul, Bogor, Jawa Barat, kini tidak beroperasi. Warga menyebut bengkel tutup sehari setelah viral dan sempat didatangi polisi.
“Tutup bengkelnya, Mas. Sudah tiga hari. Iya, itu bengkelnya yang kemarin sempat viral,” kata perempuan penjual soto berinisial ST saat ditemui di Jl Raya Sentul, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jumat (5/5/2023).

ST menyebut bengkel tersebut tutup sejak Rabu (3/5) atau setelah viral getok harga ke konsumen. Bengkel tersebut juga sempat didatangi polisi.

Bacaan Lainnya

Kalau Senin masih buka, ya setelah itu saja bengkel tutup, sampai sekarang. Biasanya kan jam segini sudah buka,” ungkap ST saat ditemui pukul 09.30 WIB.

“Sempat juga kan didatangi polisi, mungkin karena ramai-ramai di medsos itu kali,” tambahnya.

Pantauan detikcom pukul 09.30 WIB, bengkel yang berada persis di pinggir jalan arah Citereup, Kabupaten Bogor, itu masih tertutup rapat.

Pintu tiga ruko yang disewa pemilik bengkel dikunci menggunakan gembok. Bekas rantai motor yang tidak terpakai dibentangkan di antara tiang teras bengkel, untuk menghalangi orang masuk.

Diberitakan sebelumnya, pengakuan seorang wisatawan menjadi korban getok harga oleh oknum pemilik salah satu bengkel di kawasan Sentul, Bogor, viral di media sosial. Wisatawan yang semula berniat ganti oli mesin itu mengaku diminta bayar hingga Rp 2,7 juta.

“Maaf, awalnya saya nggak mau viralin, walau sakit banget hati dibuat ini bengkel. Cuma karena saya lihat banyak banget korban, alangkah berdosa jika tidak saya memberi info kepada orang lain. Motor saya buat cari nafkah malah jadi hancur begini, dan nggak tanggung jawab,” tulis pemilik akun medos bernama Echa dalam postingannya, Selasa (2/5).

Echa menyebutkan peristiwa tersebut terjadi ketika ia beserta suami dan anaknya hendak berwisata ke kawasan Sentul. Namun, di perjalanan, motor yang dikemudikan sang suami mengalami masalah. Saat itu, ia berhenti di bengkel dengan niat untuk ganti oli.

“Jadi saya niat ganti oli biar lancar, motor juga biasa saya pakai setiap hari buat usaha. Setiap ke bengkel dibenerin dikit enak, bisa jalan lagi. Ini saya kejebak di bengkel yang menurut saya sih sudah termasuk kriminal (PEMERASAN). Sudah banyak korban juga,” tutur Echa.

( Arifin Lubis )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *